Beranda | Artikel
Definisi Bidah - Prinsip Dasar Islam (Ustadz Fachrudin Numan, Lc.)
Selasa, 16 Januari 2018

Bersama Pemateri :
Ustadz Fachrudin Nu`man

Definisi Bid’ah – Prinsip Dasar Islam merupakan ceramah agama Islam oleh: Ustadz Fachrudin Nu’man, Lc.

Download juga kajian sebelumnya: Islam Adalah Agama Yang Sempurna – Prinsip Dasar Islam

Ringkasan Ceramah Agama: Definisi Bid’ah – Prinsip Dasar Islam

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menunjukkan semua cara beribadah dan beragama. Generasi terdahulu yang mereka beragama diatas pondasi agama yang kuat, mereka selamat. Bahkan mereka dipuji oleh Allah subhanahu wa ta’ala dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ

“Sebaik-baik manusia ialah pada generasiku, kemudian generasi berikutnya, kemudian generasi berikutnya.” (HR. Al-Bukhari & Muslim)

Pada kajian sebelumnya, telah dibahas tiga kesepakatan yang mustahil kita tidak sepakat. Bahkan jika kita tidak menyepakati hal ini maka kita akan kafir. Kesepakatan itu adalah:

  1. Islam agama yang sempurna.
  2. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menyampaikan seluruh agama ini.
  3. Kaum muslimin wajib mengikuti Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bahkan dalam Al-Qur’an ada 33 ayat yang memerintahkan untuk mentaati Allah dan RasulNya.

Kaidah-kaidah di atas mematahkan seluruh pemikiran-pemikiran yang seakan-akan mengatakan agama ini masih kurang. Agama Islam sangat sederhana dan mudah.

…يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ…

…Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu…” (QS. Al-Baqarah [2]: 185)

Untuk meraih kemudahan itu kita harus tahu ajaran yang benar-benar dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Allah berfirman:

…وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانتَهُوا ۚ …

Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah.” (QS. Al-Hashr [59]: 7)

Larangan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam jika disimpulkan ada tiga macam. Dan salah satunya adalah larangan berbuat bid’ah.

Larangan berbuat bid’ah

Dalam shahih muslim, setiap kali Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hendak memberikan nasihat, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa mengingatkan sahabat dengan ucapan:

أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ

Amma ba’du. Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sejelek-jelek perkara adalah (perkara agama) yang diada-adakan, setiap (perkara agama) yang diada-adakan itu adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah kesesatan” (HR. Muslim no. 867)
Kalimat di atas adalah kalimat yang sangat melekat ditelinga sahabat karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa mengingatkan.

Maka sudah sepatutnya sebagai kaum muslimin, jangan sampai kita merasa asing dengan perkataan tersebut. Bahkan sebagian dari kaum muslimin melarang untuk mengucapkan “bid’ah”. Padahal Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam setiap hendak mengucapkan nasihat selalu mengucapkan hal tersebut.

Pun beberapa saat sebelum Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sebuah riwayat disebutkan:

عَنِ الْعِرْبَاضِ بْنِ سَارِيَةَ رَضِيَ اللّٰـهُ عَنْهُ قَالَ :صَلَّـىٰ بِنَا رَسُوْلُ اللّٰـهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ ، ثُمَّ أَقْبَلَ عَلَيْنَا ، فَوَعَظَنَا مَوْعِظَةً بَلِيْغَةً ؛ ذَرَفَتْ مِنْهَا الْعُيُوْنُ ، وَوَجِلَتْ مِنْهَا الْقُلُوْبُ ، قَالَ قَائِلٌ : يَا رَسُوْلَ اللّٰـهِ ! كَـأَنَّ هٰذِهِ مَوْعِظَةُ مُوَدِّعٍ ، فَـمَـاذَا تَعْهَدُ إِلَيْنَا ؟ فَقَالَ : «أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللّٰـهِ ، وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ عَبْدٌ حَبَشِيٌّ ، فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ بَعْدِيْ فَسَيَرَى اخْتِلاَفًا كَثِـيْرًا ، فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِيْ وَسُنَّةِ الْـخُلَفَاءِ الْـمَهْدِيِّيْنَ الرَّاشِدِيْنَ ، تَـمَسَّكُوْا بِـهَا وَعَضُّوْا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ ، وَإِيَّاكُمْ وَمُـحْدَثَاتِ اْلأُمُوْرِ ، فَإِنَّ كُلَّ مُـحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ

Diriwayatkan dari al-‘Irbadh bin Sariyah radhiyallahu anhu bahwa ia berkata, “Suatu hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah shalat bersama kami, kemudian beliau menghadap kepada kami, lalu memberikan nasehat kepada kami dengan nasehat yang membekas pada jiwa, yang menjadikan air mata berlinang dan membuat hati menjadi takut, maka seseorang berkata, ‘Wahai Rasulullah! Seolah-olah ini adalah nasehat dari orang yang akan berpisah, maka apakah yang engkau wasiatkan kepada kami?’ Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Aku wasiatkan kepada kalian agar tetap bertakwa kepada Allah, tetaplah mendengar dan taat, walaupun yang memerintah kalian adalah seorang budak dari Habasyah. Sungguh, orang yang masih hidup di antara kalian sepeninggalku, niscaya ia akan melihat perselisihan yang banyak, maka wajib atas kalian berpegang teguh kepada Sunnahku dan Sunnah Khulafar Rasyidin yang mendapat petunjuk. Peganglah erat-erat dan gigitlah dia dengan gigi geraham kalian. Dan jauhilah oleh kalian setiap perkara yang baru (dalam agama), karena sesungguhnya setiap perkara yang baru itu adalah bid‘ah, dan setiap bid‘ah itu adalah sesat.

Pada masa sekarang ini, banyak sekali pelaku bid’ah yang berdalil dengan perkataan Umar bin Khattab. Yaitu ketika Umar mengumpulkan para sahabat untuk melakukan tarawih berjamaah.
[40:45]

Simak Penjelasan Lengkap dan Download MP3 Ceramah Agama: Definisi Bid’ah – Prinsip Dasar Islam


Jangan lupa untuk ikut membagikan link download kajian ini ke Facebook, Twitter, dan Google+. Semoga bisa menjadi pembuka pintu kebaikan bagi orang lain.

Definisi Bid’ah , Definisi Bid’ah, Definisi Bid’ah,  Definisi Bid’ah


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/29555-definisi-bidah-prinsip-dasar-islam-ustadz-fachrudin-numan-lc/